Lahan pertanian di Desa Sinarpasemah, Candipuro, Lampung Selatan, terendam banjir sedalam dua meter, Kamis (28/9/2017). Foto: Lampost.co |
LAMPUNG SELATAN (L77)---Luapan air sungai Way Katibung lantaran tingginya curah hujan serta jebolnya tanggul penangkis membuat puluhan hektare lahan pertanian di Desa Sinarpasemah, Candipuro, Lampung Selatan, terendam banjir dengan kedalaman sekitar dua meter, Kamis (28/9).
Lahan pertanian yang terendam banjir tersebut umumnya merupakan adalah tanaman padi dan cabai.
Camat Candipuro, Wasidi menjelaskan air yang meluap lahan pertanian sudah mulai menyusut. "Ini sudah mulai menyusut dibandingkan tadi pagi," kata Wasidi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Candipuro, Legiyem menjelaskan tanaman padi di Desa Sinarpasemah yang terendam banjir seluas sekitar 25 hektar. "Sekitar dua puluh lima hektare yang terendam banjir," kata dia.
Dijelaskannya, usia padi petani setempat yang terendam banjir sudah masuki masa vegetatif. Sedangkan untuk luas lahan tanaman cabai yang terendam banjir, saat ini pihaknya sedang mendata ke petani setempat. "Masih di data, berapa luas lahan cabai yang terendam," ujarnya.
Petani berada ditengah banjir yang merendam lahan pertaniannya. Foto: Lampost.co |
Petani setempat mengaku kecewa lantaran perbaikan tanggul penangkis banjir tidak dimulai dari yang rusak atau jebol. "Sudah dua pekan lalu diperbaiki, tapi tidak di tempat yang jebol terlebih dahulu," kata Warto (52) salah seorang petani setempat.
Perbaikan tanggul yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung di fokuskan di dusun Bedeng I, Desa setempat. Padahal, di wilayah itu, tanggul penangkis banjir tidak masalah. "Mereka mengerjakan yang di Bedeng I, padahal tanggul disana bagus," ujarnya.
Luapan air Way Katibung yang datang menjelang waktu subuh itu, merendam sekitar 2 hektar tanaman cabai miliknya. "Mau subuh tadi air mulai masuk ke lahan." jelasnya.
Sumber: https://goo.gl/xfxRjz
0 komentar:
Post a Comment