Ibu Ini Menggendong Jenazah Bayinya Naik Angkot dari RSUAM Lampung 

Ibu yang menggendong jenazah bayinya naik angkot dari RSUAM Lampung hendak menuju Lampung Utara. Foto: Google

BANDAR LAMPUNG (L77)----Warga Desa Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, Delva terpaksa menggendong jenazah bayinya yang baru berusia satu bulan naik angkutan kota (angkot) dari Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM), Bandar Lampung, menuju ke kediamannya, Rabu (20/9/2017).

"Kami  tidak mendapatkan pelayanan pengantar ambulance sampai ke rumah duka," kata ayah sang jabang bayi, Ardiansyah di kediamannya, Rabu (20/9/2017) malam.
Ia menceritakan awalnya sedang mengurus administrasi kepulangan anaknya. Saat itu, salah seorang petugas mengatakan adanya perbedaan nama yang tercantum antara kartu BPJS dengan nama yang tertera dibagian formulir pendaftaran. Sehingga harus diurus terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan dari ambulance, dan prosesnya membutuhkan waktu. "Alasannya karena ada perbedaan nama antara yang tertera di pendaftarannya Delpasari dan kartu BPJS tertera Berlin Istana. Saat itu, ada sopir ambulance disana yang mengambil inisiatif menawarkan jasa dengan imbalan rupiah," jelasnya.
Tidak lama kemudian, Adriansyah berinisiatif bernegosiasi dengan sopir tersebut. Namun, harga yang ditawarkan terlalu tinggi baginya yakni Rp 2 juta untuk sekali jalan. Sehingga mereka memutuskan tidak menggunakan ambulance, melainkan dengan angkutan umum. "Isteri sayalah yang gendong Berlin saat naik angkot," ujarnya.
Sementara itu Delva mengatakan dirinya saat itu sudah berada didalam mobil ambulance milik RSUAM. Tetapi oleh suaminya diminta turun, karena tidak memiliki uang untuk membawa anaknya.
Saat itu, perasaannya sangat campur aduk karena melihat kondisi anaknya yang sudah meninggal, tidak diantarkan kerumah duka.
Saat itulah didalam angkot, ada perempuan yang memberitahukan ada layanan ambulance gratis dan oleh sopir angkot langsung ditelepon. "Saya sempat menunggu setengah jam datangnya ambulance di bundaran Rajabasa," ujarnya.
Ia menjelaskan anaknya lahir pada 17 Agustus 2017 di RSU Ryacudu Kotabumi. Saat itu, anaknya ada benjolan dikepalanya. Anaknya kemudian dirujuk ke RSUAM di Bandar Lampung. Berlin, terang dia sudah dua kali konsultasi ke dokter di RSUAM. Pertama pada Jumat tanggal 25 Agustus, kedua kalinya pada Senin 18 September. Keberangkatan kedua kalinya, menggunakan kereta api dan angkot. Saat turun naik angkot itulah, bayi Berlin mengalami kejang. "Anak Saya langsung masuk ruang Alamanda Rumah Sakit Abdoel Moeloek," katanya.
Setiba di rumah duka, anaknya tersebut langsung dimakamkan, yang letaknya dibelakang rumahnya. Kondisi pemakaman, lanjutnya, saat itu sedang hujan deras. Seusai pemakaman, langsung digelar tahlilan di rumah bercat hijau itu.


Sumber: https://goo.gl/grsuuY

0 komentar:

Post a Comment